Diagnosis Rahim Kini Semakin Murah

Bagi wanita, hamil merupakan anugrah yang sangat disyukuri karena manunjukan fitrahnya sebagai kaum ibu. Namun tidak semua wanita bisa hamil, disebabkan karena adanya gangguan atu penyakit dalam rahim.

Biasanya untuk memeriksa kondisi sistem reproduksi wanita dilakikan melalui pemeriksaan endoskopi dan operasi laparoskopi. Pemeriksaan ini untuk deteksi dini terhadap kemungkinan gangguan pada rahim atau saluran telur pada wanita. Untuk pemeriksan ini dibutuhkan biaya sedikitnya Rp 5 juta.

Namun Tim Dokter dari Klinik Fertilitas Aster bagian Endokrinologi Reproduksi Fakultas Kedokteran UNPAD dan RS HAsan Sadikn (RSHS) BAndung, berhasil memodifikasi alat yang dapat berfungsi sama, yaitu mendiagnosis gangguan dalam rongga rahim dan saluran telur. Penemuan alat ini mendapat penghargan di bidang Assisted Reproductive Technology (ART) yang diberikan oleh lembaga Asia-Fasific Iniative on Reproduction (Aspire) pada 13 April 2008 di Singapura. Penemuan ini dituangkan dalam makalah "Modified Color Dropler Sonohysterosalpingography Using 0,9 % NaCL Solution As Contrast Medium For Tubal Patency Evaluation".

Adalah dr.Tono Djuwantono, Sp.OG.,K.F.E.R yang mewakili tim peneliti, beliau menjelaskan bahwa alat tersebut merupakan hasil modifkasi dr beberapa alat yang sederhana. Pendeteksian menggunakan alat ini hanya membutuhkan biaya Rp 100.000,-. Selain lebih murah, tingkat akurasinya pun cukup besar sehinga dapat dimanfaatkan oleh kaum wanita yang membutuhkannya, sehingga tidak memberatkan pasien.

Dengan penemuan ini, kaum wanita yang berada di daerah-daerah bisa memperoleh pelayanan untuk mendeteksi kelainan awal penyebab kemandulan. Selain mencoba menyosialisasikan alat ini, Tim RSHS pun berusaha untuk mendaftarkan Hak Paten atas modifikasi lat tersebut. (sumber koran PR).


Category Article

What's on Your Mind...

Random Posts

Powered by Blogger.